Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

BECIK KETITIK OLO KETORO

Salah satu peribahasa Jawa yang sangat popular. Arti kata per kata dari ungkapan ini adalah: becik (kebaikan), ketitik (ketahuan), ala (kejelekan), dan ketara (terlihat atau tampak). Jika digabungkan, maka setiap kebaikan akan ketahuan dan setiap keburukan pasti akan terlihat. Setiap manusaia pasti akan berbuat baik dan buruk. Segala bentuk itu pasti akan terlihat seiring proses berjalannya waktu dan orang – orang pun pasti akan mengetahuinya. Peribahasa Jawa ini jika di Indonesia kan hamper sama seperti, Orang menyimpan bangkai pasti akan tercium juga. Jika di liat kenyataan, jika kita dirumah, ada bangkai tikus di dalam eternity rumah. Ketika sudah lama, pastai baunya kecium oleh orang penghuni rumah.Di ibaratkan seperti itu. Dalam kehidupan nyata, baik di masyarakat, pekerjaan kita sering menemui orang suka berbohong, mencuri, melakukan tidakan KKN, penggelapan, terima suap/ meminta pungli, menjatuhkan seseorang dengan mulut manis dan skenarionya agar bisa mendapatkan posisi/

DE JAVU KAH ???

De Javu… Mungkin banyak orang yang sudah pernah mendengar kata itu, ada juga yang belum pernah. Sebelum bercerita lebih banyak, maka kita harus mengetahui arti kata de javu. Kata deja vu diambil dari bahasa Perancis, secara harfiah deja vu artinya “pernah dilihat”. Jadi, arti deja vu adalah suatu perasaan ketika seseorang mengalami sesuatu yang pernah terjadi sebelumnya. Sebagian orang mengasosiasikan deja vu dengan gangguan pada otak sedangkan lainnya menghubungkan deja vu dengan kehidupan lain di masa lalu. Istilah Deja vu pertama kali diperkenalkan oleh Emile Boirac yang merupakan seorang peneliti di bidang psikologi berkebangsaan Perancis. Biasanya mereka yang mengalami deja vu mengklaim telah melihat sesuatu dalam mimpi mereka atau sangat yakin telah melihat itu beberapa waktu yang lalu.             Saya yakin, hampir setiap orang pernah merasakan hal seperti de javu. Hanya saja tidak tau namanya kalau itu de javu. Atau mungkin pernah melakukan dan berada pada lokasi yang sa

PECEL LELE

Gambar 1. Bandeng Goreng I ndonesia…Negara yang banyak kuliner nya salah satu kuliner yang selalu ada di kota manapun dan buka di pagi, siang, sore dan malam pun buka tak lain dan tak bukan adalah Pecel Lele…atau banyak yang menyebutnya Lamongan. Asal usul dinamakan lamongan bisa di klik di link berikut. Gambar 2. Lele Goreng Banyak menu yang ditawarkan di Pecel lele pastinya berbahan lele dan menu lainnya diantaranya : 1.       Nila, 2.       Bandeng, 3.       Ayam, 4.       Bebek Semua bisa diolah dengan digoreng dan dibakar. Melihat menu tersebut saya yakin kita pernah makan. Terutama jika kita pernah berstatus sebagai mahasiswa atau pekerja perantauan di salah satu kota besar, seperti Jogja, Semarang, Solo, Malang, Surabaya, Jakarta, Bandung, Makassar, Banjarmasin dan kota lainnya. Tempat ini merupakan salah satu tempat WAJIB di malam hari sebagai pengganjal perut. Harga yang bisa dirogoh oleh mahasiswa dan masuk semua kalangan. Selain itu juga ada tempa

I’TIKAF

         I'tikaf secara bahasa adalah mendiami atau menetapi sesuatu, baik sesuatu itu berupa suatu hal yang baik maupun suatu hal yang buruk. Kata i’tikaf juga digunakan untuk mendiami suatu hal yang buruk, tercermin dalam firman Allah: “ya’kifuuna ‘ala ashnaam lahum” (orang-orang kafir ber-i’tikaf di hadapan berhala-berhala yang mereka miliki), ia juga bisa juga berarti mendiami suatu hal yang baik, seperti dalam firman Allah: “wa laa tubaasyiruu hunna wa antum ‘aakifuuna fil masaajid” (dan janganlah kalian mencampuri istri-istri kalian, sedangkan kalian sedang ber-i’tikaf di masjid). Ketika mengerti definisi I’tikaf yaitu mendiami / menetapi bukan berarti I’tikaf tidur di dalam Masjid, tetapi melakukan dzikir, berdoa, membaca Al Quran, meratapi kesalahan, dosa yang telah dilakukan dimasa lalu, yang pada intinya adalah Habluminallah. Mendekatkan diri pada ALLAH SWT. Kata I’tikaf sering kali didengar ketika bulan Ramadhan terutama 10 hari terakhir untuk mendapatkan mala