PEMANASAN GLOBAL DI SWEDIA DAN CARA MENGATASINYA
Didunia, hingga saat ini hanya beberapa negara yang memberlakukan pajak terhadap emisi karbon. Finlandia dan Swedia adalah dua negara pertama yang mengadopsi aturan pajak emisi karbon di awal 1990an. Lalu kebijakan itu diikuti oleh Inggris, Irlandia dan Negara Bagian British Columbia di Kanada.
Sebagai perkenalan awal tentang Swedia pada Gambar 4. Swedia adalah sebuah Negara di Eropa dengan nama resmi Kerajaan Swedia atau Konungariket Sverige dalam Bahasa Swedia adalah sebuah negara Nordik di Skandinavia, Eropa yang ibukotanya adalah Stockholm. Daerah Swedia terletak di belahan bumi utara dan di utara terdapat wilayah di dalam Lingkaran Arktik. Di sebelah timur, wilayahnya dibatasi Laut Baltik dan Teluk Bothnia. Batasnya di barat dengan Norwegia adalah Pegunungan Skandinavia.
Gambar 4. Peta Swedia
Apa itu carbon tax atau pajak karbon?
Carbon Tax adalah suatu pajak yang dikenakan terhadap kandungan karbon yang terdapat pada bahan bakar, atau dengan kata lain Carbon tax merupakan pajak yang dikenakan atas emisi karbon dioksida dari hasil pembakaran bahan bakar fossil. Carbon tax juga dikenal dengan istilah Carbondioxide tax atau CO2 tax. Atom Karbon (C) terdapat pada setiap bahan bakar fossil yaitu pada batubara, minyak bumi, dan gas alam. Hidrogen dan atom Karbon mempunyai hubungan yang erat, karena hidrogen merupakan sumber energi utama bahan bakar fosil sedangkan karbon merupakan atom utama yang dilepaskan ke udara pada saat terjadi pembakaran bahan bakar fosil tersebut. Pada dasarnya semua atom karbon dikonversi menjadi CO2 pada saat proses pembakaran. Namun, tidak semua massa Karbon juga menjadi massa C02, mengingat massa Karbon hanya sebesar 27% dari massa CO2, atau dengan kata lain setiap 100 ton CO2 hanya terdapat massa Karbon sebesar 27 ton saja. Gas Karbon dioksida (CO2) merupakan gas yang tergolong tidak mematikan atau gas yang tidak langsung menimbulkan kerusakan, namun apabila jumlah yang terkandung di dalam atmosfer bumi meningkat, maka akan terjadi radiasi yang dapat menyelubungi bumi sehingga menyebabkan efek rumah kaca yang akan menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim dunia yang ekstrim. Berbeda dengan bahan bakar fossil yang melepaskan atom karbon, terdapat beberapa sumber energi yang berpotensi besar untuk dikembangkan dan tidak berdampak negatif bagi lingkungan karena tidak menimbulkan gas karbon dioksida, antara lain tenaga angin, sinar matahari, dan tenaga air. Berdasarkan alasan tersebut maka Carbon tax atau CO2 tax adalah pajak yang efektif untuk dikenakan terhadap pemakaian bahan bakar fosil. Carbon tax menawarkan potensi biaya-efektif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GHG-Green House Gas). Carbon tax ini berbentuk pajak regresif, yang dikondisikan tidak akan mempengaruhi masyarakat berpenghasilan rendah secara langsung.
Jenis usaha apa saja yang terkena carbon tax?
Mencakup seluruh usaha yang menggunakan minyak, batubara, gas alam, bahan bakar gas cair, bensin atau avtur. Penerapan pajak karbon ini akan mempengaruhi langsung sejumlah sektor industri seperti pertambangan, pabrik baja /konstruksi dan perusahaan energi.
Pada tahun 1991 perpajakan pada sektor energi di Swedia dilakukan reformasi (tax reform) dan pada saat itulah diperkenalkan Carbon tax. Carbon tax dan Energy tax (pajak-pajak yang berhubungan dengan penggunaan sumber daya energi) sangat berkaitan erat dan memainkan perannya masing-masing. Pungutan lainnya yang diterapkan pada sektor energi adalah Sulphur tax dan pungutan atas Nitrogen oksida. Secara historis, regulasi menjadi hal yang penting dalam upaya pemerintah dalam mengurangi emisi baik dari emisi sumber bergerak maupun tidak bergerak, namun saat ini regulasi tersebut hanya memiliki efek yang cukup kecil dalam mengendalikan emisi CO2 di Swedia. Di Swedia pada tahun 1999 Pemerintah Swedia mencanangkan 15 program yang berkaitan dengan tujuan kelestarian lingkungan. Program-program tersebut bertujuan untuk menangani masalah-masalah kelestarian lingkungan dan kerusakan lingkungan yang mungkin akan terjadi pada generasi yang akan datang. Dari sekian banyak program yang berkaitan dengan kelestarian lingkungan tersebut, Pemerintah Swedia memberikan perhatian khusus pada masalah iklim sebagai dampak dari pemanasan global. Emisi gas Karbon dioksida menyumbangkan polusi terbesar yaitu 80% dari pencemaran anthropogenic dalam efek rumah kaca di Swedia, dan sekitar 93% emisi CO2 tersebut dihasilkan dari pembakaran bahan bakar minyak. Pemungutan pajak pada sumber-sumber energi di Swedia telah lama diterapkan dan memainkan peranan yang penting di Swedia, baik ditinjau dalam aspek penerimaan pendanaan (budgetair), maupun sebagai instrumen kebijakan public (regulerend).
Di Swedia setidaknya terdapat tiga karakteristik dalam system pendayagunaan sumber energi yang membuat Swedia berbeda dengan sebagian besar negara-negara industri lainnya di Eropa:
- Proses produksi kelistrikan di Swedia sebagian besar tidak menggunakan bahan bakar minyak dan telah berbasis pada energi nuklir dan hydropower. Di Swedia juga telah diproduksi kelistrikan dengan Cogeneration plant dan District heating dalam industri di Swedia.
- Di Swedia, energi yang dapat diperbaharui menyumbangkan sekitar 27% dari suplai energi di Swedia. Biomassa dan Hydropower memberikan pasokan terbesar yaitu sebesar 15% dari suplai energi tersebut. Keberhasilan Swedia dalam menggunakan energi yang dapat diperbaharui tersebut tidak terlepas dari keadaan geografis, struktur industrial, dan kebijakan pemerintah. Kepadatan penduduk di Swedia tergolong rendah dengan jumlah hutan yang relatif luas, dimana Bioenergi dapat diproduksi lebih maksimal. Energi yang digunakan di Swedia sebagian besar digunakan oleh industri kehutanan yang mempunyai kesempatan besar untuk mengembangkan dan menggunakan Hydropower dan Bioenergy.
Di Swedia juga menerapkan tidak membuang sampah di sembarang tempat, bahkan memanfaatkan sampah sebagai salah satu sumber daya energi. Hal itu sudah tercermin di hampir sebagian besar kota di Swedia. Sampah di Swedia dijadikan sebagai bahan untuk memproduksi biogas. Dengan biogas tersebut, warga Swedia dapat menghasilkan energi listrik dan menggerakkan transportasi publik. "Contohnya, semua transportasi publik di kota Stockholm digerakkan menggunakan bahan bakar biogas atau biofuel. Penggunaan sepeda dalam kehidupan sehari – hari jga dilakukan oleh warganya. Cara ini turut diterapkan di sebagian besar wilayah di Swedia. Proyek percontohan dengan membangun pembangkit biogas dekat dengan pasar sayuran.
- Penggunaan energi listrik per kapita di Swedia tergolong tinggi karena pertumbuhan yang cepat dalam sektor industri yang menggunakan system pemanas elektris. Energi listrik sekitar 35 TWh/tahun yang digunakan dalam industri-industri tersebut. Hal ini setara dengan 25% dari total permintaan listrik di negara tersebut. Sistem perpajakan sektor energi di Swedia dilakukan reformasi (tax reform) pada tahun 1991. Selama tahun 1980-an pemajakan energi difokuskan pada upaya substitusi minyak bumi dan sistem perpajakannya, oleh karena itu sistem perpajakan didesain untuk membatasi pengkonsumsian minyak bumi.
Selain hal diatas pemerintah dan warga Swedia melakukan gaya hidup yang ramah lingkungan seperti :
1. Menggunakan sepeda sebagai transportasi kehidupan
2. Mendaur ulang sampah sebagai energy biogass ( seperti no 2 pada 3 karakteristik pendayagunaan energy )
3. Pembersihan perairan yang mengalami pencemaran ( Danau Trumen di 1960-an ).
Dari penerapan hal - hal diatas, di Swedia terdapat Kota yang telah menjadi sebuah kawasan “hijau” yang telah menarik perhatian para pemimpin politik di dunia, ilmuwan, dan pengusaha diantaranya :
- Sebuah kota kecil yang tenang di bagian selatan Swedia yaitu Växjö. Växjö terletak di tengah-tengah kawasan industri kayu. Memenangkan Penghargaan Energi Berkelanjutan Eropa (Sustainable Energy Europe Award) dari Uni Eropa. Hal – hal yang dilakukan olehwarganya antara lain :
a. Perusahaan pemiliki armada, armadanya gerakkan oleh tenaga etanol, dan juga yang digerakkan oleh tenaga biogas.
b. Memasang panel tenaga surya pada pemilik property.
c. Mendirikan tungku kayu untuk menggantikan minyak
- Pada tahun1996, Stockholm berhasil membuat sebuah terobosan di Eropa—Kendaraan Tanpa Emisi atau Rendah Emisi untuk Warga Kota (ZEUS- Zero and low Emission vehicles in Urban Society), yang mengarah kepada terciptanya sebuah kendaraan yang benar-benar bersih lingkungan di perkotaan, dimulai dari semua kendaraan umum. Kendaraan ramah lingkungan ini memakai biofuel atau bahan bakar yang memiliki emisi CO2 yang lebih rendah sebesar 120 g/km, dan menjadi ciri khas kendaraan hybrid.
- Kota pelabuhan, Göteborg, Swedia, juga telah membuat sasaran menuju sebuah planet yang lebih hijau. Pada umumnya, kebanyakan kapal laut memperoleh energi listrik dari pembangkit listrik tenaga diesel - cara yang sangat boros energi dan berpolusi tinggi. Göteborg mengembangkan sebuah sistem penyediaan energi di daratan dengan menggunakan energi yang terbarukan dari turbin angin untuk menyalurkan energi listrik ke kapal di pelabuhan, yang mampu mengurangi emisi sisi kiri kapal sebesar 94-97 persen! Pada tahun 2004, skim ini memenangkan “Penghargaan Kapal Bersih” dari Komisi Eropa (European Commission’s “Clean Marine Award” ) atas prestasinya yang menonjol dalam masalah lingkungan.
Jadi tidak heran apabila Swedia dijuluki negara hijau. Karena menerapakan hal-hal diatas Sebagai cara mengurangi emisi karbon. Penerapan pajak karbon dan penggunaan energi yang ramah lingkungan menjadi alternatif kebijakan publik untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik.
Referensi :
- https://id.wikipedia.org/wiki/Swedia
- environment.about.com
- http://www.mongabay.co.id/tag/emisi-karbon/page/2/
- http://www.batamtoday.com/berita51427-Kurangi-Emisi-Karbon,-Negara-Maju-dan-Berkembang-Saling Menyalahkan.html
- http://www.godsdirectcontact.or.id/news/
- http://emiheru.blogspot.co.id/2009_01_25_archive.html
Komentar
Posting Komentar