A. Pengantar Lapisan Ozon
Ozon ditemukan oleh Christian Friedrich Schonbein pada
tahun 1840. Ozon merupakan molekul yang terdiri atas tiga atom oksigen yang
dilambangkan dengan simbol O3. Meskipun ozon bisa ditemukan dalam jumlah yang
kecil di semua lapisan atmosfer, namun karena adanya proses kimia dan radiasi,
keberadaannya tidak terlalu signifikan. Hampir sekitar 90 persen dari jumlah
ozon yang ada di atmosfer berada pada lapisan teratas yang dikenal dengan nama
stratosfer, yang lokasinya sekitar 15-50 km di atas permukaan bumi. Wilayah
yang berisikan konsentrasi terbesar dari ozon ini dinamakan sebagai lapisan
ozon.
Reaksi Pembentukan Ozon :
Sinar Ultra Violet → O ─ O +
O → O3
Ozon yang terdapat pada lapisan stratosfer yang dikenal dengan
nama lapisan ozon adalah kumpulan ozon yang terjadi dari hasil proses alamiah
photolysis. Lapisan ozon ini berada pada ketinggian 19 – 48 km (12 – 30 mil) di
atas permukaan bumi.
Selain terjadi proses pembentukan molekul ozon, secara alamiah terjadi
juga proses penguraian O3. Sinar ultraviolet yang mempunyai energi tinggi dapat
memutus ikatan rantai molekul ozon, sehingga molekul ozon tersebut kembali
menjadi atom oksigen bebas (O) dan molekul oksigen (O2). Pada kondisi normal,
tanpa adanya Bahan Perusak Ozon (BPO), reaksi pembentukan dan penguraian
molekul Ozon terjadi dalam keadaan seimbang sehingga jumlah molekul Ozon di
stratosfir relatif stabil.
Reaksi Penguraian Ozon :
Sinar UV + O3 è O2 + O
O
+ O3 è O2 + O2
2O3 è 3O
Sedangkan
keberadaan ozon sendiri di alam terdapat di dua wilayah atmosfer ( Gambar 1).
Ozon di troposfer (sekitar 10 s/d 16 km dr permukaan bumi ) sayangnya kandungan
pada lapisan ini hanya 10%. Sedangkan selebihnya berada di lapisan stratosfer
(50km dr puncak troposfer) disini kandungan ozon mencapai 90%. Maka seringkali
disebut lapisan ozon, karena memiliki kandungan O3 (ozon) yang paling banyak. Ozon
yang terdapat dalam stratosfer berfungsi melindungi
makhluk hidup yang ada di bumi dengan cara menyerap hampir 90% radiasi sinar
ultraviolet B (UV-B) yang dipancarkan oleh matahari. Radiasi dalam bentuk UV
spektrum mempunyai jarak gelombang yang lebih pendek daripada cahaya. UV-B yang
mempunyai panjang gelombang 280-315 nm. Telah diketahui bahwa Sinar UV sangat
berbahaya dan dapat menyebabkan :
a.
Penyakit kanker kulit
b.
Katarak
c.
Kerusakan genetik pada sel-sel manusia,
hewan maupun tumbuhan.
d.
Penurunan sistem kekebalan hewan,
tumbuhan dan organisme yang hidup di air
e.
Mengurangi hasil pertanian dan dan
merusak tanaman
f.
Mematikan anak-anak ikan, kepiting dan
udang di lautan, serta mengurangi jumlah plankton yang menjadi salah satu
sumber makanan kebanyakan hewan- hewan laut.
Sedangkan sinar UV-A (dengan panjang
gelombang 315-400 nm) tidak diserap oleh lapisan ozon. Radiasi UV-A dari sinar
matahari sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di permukaan
bumi.
Ozon stratospher
juga memberi efek pada suhu atmosfer
yang menentukan suhu dunia. Sedangkan
ozon yang terdapat pada lapisan troposfer memiliki efek yang berbeda terhadap
bumi dan mahluk hidup di dalamnya, walaupun susunan kimianya sama. Ozon
di troposfer ini bersifat racun dan merupakan salah satu dari gas rumah kaca.
Selain itu, ozon di troposfer juga menyebabkan kerusakan pada tumbuhan, cat,
plastik dan kesehatan manusia.
Gambar
1. Struktur Lapisan Atmosfer
Komentar
Posting Komentar