Judul itu pasti selalu menjadi
pertanyaan bagi setiap orang yang suka olahraga tertentu. Terutama badminton...
badminton merupakan salah satu olahraga popular di Indonesia dan menghasilkan
banyak prestasi di dunia. Bahkan Indonesia dijadikan sebagai salah satu kiblat
bulutangkis dunia.
Kenapa saya suka badminton? Alasannya
adalah :
1.
Bapak
saya dan tetangga suka main badminton. Setiap 17 Agustus dilombakan dari
bapak2, ibu2 dan anak2 antar RT. Jadi anaknya ikut berlatih dan bermain.
2.
TV
jaman dulu di TVRI, RCTI era 94-2000 masih sering menyiarkan acara langsung
terutama Event Sea Games, Asian Games, Olimpiade dan beberapa event penting ( seperti
Thomas Uber CUP, Sudirman CUP dan kejuaraan lain ). Jadi dari situ sering lihat
atlet atlet main dan mendapat juara.
3.
Melihat
kondisi olahraga Indonesia jaman dulu tahun 94-2000awal... Prestasi olahraga
Indonesia yang mendunia di mata saya adalah Badminton, Tenis, renang, dan lari.
Atlet yang saya ingat dan berprestasi di olahraga tersebut diantaranya:
a.
Badminton
1.)
Tunggal
Putri =
-
Susi
Susanti, Mia Audina, Lidya Jaela Widjaya
-
Maria
Kristin
2.)
Ganda
Putri = Zelin Resiana ( Istrinya Joko Supriyanto ) /Elisa
3.)
Ganda
Putra =
-
Riky
Subagja/Rexy Mainaky, Antonius/Deny kantono,
-
Candra
Wijaya/Sigit Budiarto, Tony Gunawan, Flandy limpele/Enghian
4.)
Tunggal
Putra =
-
Joko
Supriyanto, Ardi B Wiranata,
-
Hariyanto
Arbi, Hendrawan, Jefer Rasobin,
-
Taufik
Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso
5.)
Ganda
Campuran =
-
Minarti
Timur/Bambang Supriyanto, Tri Kus
-
Nova
Widianto/Liliyana
b.
Tenis
1.)
Tunggal
Putri = Yayuk Basuki, Winie Prakusa, Angeliq Wijaya
2.)
Tungal
Putra= Bonit Wiryawan, Radian Raturandang
c.
Lari
= Ruwiyati
d.
Renang
= Ricard Sambera, Elsa Manora Nasution (
Istrinya Ricky Subagja kala itu ).
Atlet tersebut dulu sangat digdaya di
Asia Tenggara dan selalu Juara UMUM. Melihat sendiri di TV ( saksi sejarah
mereka ). Selain itu ditingkat Asia Badminton WAJIB menyumbangkan medali Emas,
Tenis pun juga sumbang emas Yayuk Basuki...renang dapat medali juga Ricard
Sambera. Jika dibandingkan era sekarang ini, Menurut saya hanya badminton yang
masih bisa bertahan dan konsisten. Untuk Olahraga lain belum bisa mengimbangi
era tersebut.
Hal hal itulah yang mendasari saya
bisa olahraga tersebut khususnya badminton... Didukung suasana perumahan saya
juga mendukung untuk berlatih badminton seperti lapangan dan teman bermain.
Ketika di perumahan untuk kalangan
seumuran, saya termasuk yang sering menang J ( Maaf bukan sombong ). Kalo 17
Agustusan selalu Juara. Disamping itu saya juga perwakilan SD era PORSENI (
Pekan Olahraga dan Seni ). Seleksi tingkat SD...Alhamdulilah mewakili SD. Terus
ditanding Kecamatan...Alhamdulilah g pernah juara satu... Tapi Juara 123
mewakili Kecamatan untuk di Kabupaten...Di Kabupaten pun sama tidak pernah Juara
1. Kenapa? Karena saya tidak punya pelatih khusus... latihan otodidak... pernah
dilatih tetangga Cuma bentar, dilatih guru olahraga 1minggu sebelum hari H.
lainnya latihan sendiri. Setiap lomba mikir sendiri dijaman SD ( Guru olahraga
satu tp muter ke berbagai tempat lomba ). Kalo pas ada guru ( bukan guru
olahraga tetapi guru fisika yang PIC Badminton SLTP ) diarahkan tapi momen itu
jarang sekali. Kalo mendekati perempat final dan semifina, kubu lawan ada
yang mengarahkan dan menenangkan dipinggir lapangan. Saya jarang sekali...
Sorakan hanya dari penonton saja dan teman sltp maupun kenalan saja. Nasibnya
setiap masuk perempatfinal, semifinal ketemunya yang Juara1. Dan jaman dulu di Daerah saya belum ada Klub2
badminton... Nama Klubnya masih pake nama Motor ( Jialing, Honda, Seruling Mas
). Kalo mau bagus lari ke SOLO. Dari situ tahun 1999, saya memutuskan tidak
menggeluti badminton karena mentok g pernah juara123 dievent besar. Akhirnya
saya memilih berlatih basket karena diperumahan banyak kakak kelas dan seangkatan
yang masuk tim inti basket sltp, juara1 Tk Kabupaten dan memilh Tenis lapangan
di SMA.
Saya pun sempat OFF badminton dari
1999-awal kuliah... Tidak pegang raket badminton. Selingan hanya basket dan
tenis lapangan. DI TV Nasional era 2000an awal juga jarang menyiarkan kejuaraan
badminton, paling Olimpiade dan Asian Game saja. Jadi era badminton di jaman
Candra Wijaya/SIgit, Candra/tony tidak terlalu mengikuti... Hingga tahun 2008
di massa badminton Indonesia hanya dapat medali Perak di Olimpiade 2002 ( Hendrawan
Tunggal Putra. Untuk Olimpiade 2008 Nova/Liliana ganda campuran kalah dari Gao
Ling/Zen Bo ) dan Maria Kristin ( Medali Perunggu mengalahkan pemain Cina Lu
Lan ). Itu yang diingat, nonton aja di Rumah Pak RT waktu KKN. Setelah era itu
TV mulai memunculkan Kejuaraan Bulutangkis apalagi di era 2015 - sekarang Trans
Corp, Kompas, Inews, TVRI menyiarkan. Mungkin karena rating tinggi.
Saya mulai badminton sudah menjelang
akhir lulus kuliah...2008/2009. Di Fakultas tadinya tidak ada UKM badminton
aktif...namun di era itu ada LIGA antar Jurusan Se Kampus...
Akhirnya Fakultas saya punya latihan sendiri setiap minggu
sore 2 lapangan ditambah teman main saya di hari selasa, kadang main bareng.
Sewaktu Liga antar jurusan, saya tidak main karena “KETUAAN”. Akhirnya saya
ikut mendampingi adik angkatan. Alhamdulilah adik angkatan sepasang masuk final
tingkat fakultas dan lanjut main di tingkat Universitas walopun gagal. Tapi
bersyukur ikut “mengaktifkan” badminton di jurusan dan fakultas.
Setelah lulus dan bekerja, saya main
dikantor. Alhamdulilah ikut Turnamen antar perusahaan di Grup AHEME. Mainnya
grup 3 pasang...Saya dipasang main di ke2/3. Lumayan dapat Juara 3. Setelah itu
penempatan di Site jadi tidak main lagi. Cuti pun g main badminton. Sampai
akhirnya pindah Jakarta di 2014 mulai main badminton lagi dikantor dan tidak pernah
main diluar kantor.
Itulah cerita singkat saya menyukai dan bisa bermain badminton. Olahraga populer di Indonesia dan banyak peminatnya. Kalo kalian bisa badminton...Ajak saya main... Terimakasih.
Komentar
Posting Komentar