Hidup
itu ada kemudahan dan ada cobaan. ALLAH pasti memberikan kemudahan bagi
umatnya. Semua akan senang dan semangat jika segala urusan dimudahkan oleh-NYA.
Hidup bagaikan berjalan dijalan sepi tanpa hambatan. Mereka yang hidupnya mudah
bisa saja mereka ibadahnya rajin. Namun bisa juga ALLAH memberikan kelancaran
bagi mereka yang tidak pernah beribadah kan? Past kondisi ini pernah kita
lihat. Orang ibadahnya kurang, hidupnya lancar? Menurut saya ini adalah “cobaan’
dari ALLAH bagi mereka.
Selain
kemudahan hidup, Allah memberikan cobaan kepada umatnya untuk lebih dekat dan
mengingat-Nya. Cobaan yang ALLAH berikan itu banyak bentuknya...Misalkan: Belum
bekerja, kuliah belum selesai, susah ketemu dosen ketika skripsi / TA, thesis,
kesandung dijalan, terpleset, mau beli makan ditempat yang diinginkan warungnya
tutup, kecelakaan, tanah longsor, bahkan hingga cobaan ditinggal orang yang
kita cintai berupa kematian. Kadang ada orang yang diberi cobaan langsung
frustasi, putus asa, tidak bangkit untuk periode tertentu. Hal itu tidak akan
membawa hasil kearah yang lebih baik. Hal itu akan memperlambat kita untuk
maju. Menurut saya kita lebih baik ibadahnya, kurangi hal buruk yang
mengakibatkan dosa dan jauh dari-Nya. Jika
saat ini ALLAH memberikan cobaan, kita terus tetap berusaha menyelesaikannya
dan sabar menghadapi. Terus berjalan kedepan,lewati rintangan karena kedepan
ada kemudahan,kecerahan dan kebahagiaan. Seperti dalam AlQuran:
,فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ
يُسْرًا
“Karena
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
(QS. Alam
Nasyroh: 5)
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ
يُسْرًا
“Sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
(QS. Alam
Nasyroh: 6).
Ketika saya sedang dicoba oleh
ALLAH saya hanya ingat hadist itu dan dianalogikan ketika saya naik motor,
ditengah jalan hujan. Kebetulan saya bawa mantel. Saya akan pake mantelnya dan
berjalan berhati hati ke tujuan saya. Karena saya yakin didepan hujan pasti
reda, didepan pasti ada kondisi terang. Analagi ini didapat ketika saya di SMA,
ketika teman saya mendapatkan pelajaran dari Pak Budi Guru Sosiologi. Kebiasaan
pulang sekolah nongkrong, dan hujan turun. Terus muncullah analogi itu dari
teman saya.
Saya
pun pernah dicoba dan sedang dicoba dengan belum mendapatkan kembali pekerjaan
yang saya “inginkan”. Saya meyakini, bahwa rejeki, jodoh, maut dan kelahiran
sudah diatur oleh – Nya. Asalakan kita mau berusaha untuk mendapatkannya alias
tidak berdiam diri. Ibaratnya peribahasa “Roda
itu berputar”. Kadang diatas kadang dibawah. Kata-kata itu juga sering
muncul dari Bapak saya ketika saya masih kecil. Berawal bapak dari desa dengan
kondisi kakek dan nenek yang hidup serba sederhana. Namun bapak selalu mau
berusaha, kerja keras yang membuahkan hasil. Hidup yang lebih baik. Kehidpan yang lebih baik dari orang tua adalah kengininan dan mimpi dari orangtua dan semua anaknya. Peribahasa itu dikembangkan lagi...Selama roda itu berputar dan kita yang
memutarnya alias kita selalu berusaha agar bisa pada posisi atas. Setelah
posisi atas kita mempertahankannya dengan usaha dan kerja keras juga untuk
stabil diposisi tersebut.
Ada
kalimat lain yang selalu memacu saya yaitu “Usaha
tidak akan menghianati hasil”. Untuk mencapai HASIL yang
maksimal...usahanya pasti maksimal, tidak standar alias biasa seperti orang
lain. Usaha dan kerja keras yang lebih dengan pemikiran yang matang pasti
mendapatan hasil yang sesuai. Untuk mendapatan sesuatu/hasil...Proses yang
dijalani akan “lebih”, Lebih berat, lebih panjang, lebih menguras waktu, tenaga
dan pikiran.
Saya
selalu meyakini kesuksesan itu akan datang untuk saya. Selama saya tidak
berdiam diri, mau berusaha, bekerja keras, banyak belajar, mengembangkan
hubungan baik dengan orang alias ikhtiar semaksimal mungkin, selalu beribadah
dan tawakal kepada ALLAH.
Jangan Pernah Menyerah!!! Kita harus SUKSES
( Dunia akhirat )!!!
Komentar
Posting Komentar