Langsung ke konten utama

PREDIKSI PARLIAMENTARY THRESHOLD ( AMBANG BATAS PARLEMEN ) PEMILU 2019



Tahun 2019 adalah Tahun Politiknya Indonesia. Tanggal 17 April 2019 dilakukan PEMILU serentak dari Pemilhan Presiden, DPR RI, DPRD Tk1, DPRD Tk2, DPD, dan parpol. Baru sepanjang sejarah Indonesia hal ini dilakukan.
Untuk bahasan ini saya akan melihat dari sisi parpol nya saja. PEMILU kali ini termasuk banyak partai setelah tahun 1998. Partai yang mengikuti PEMILU 2019 berjumlah 20 terdiri dari 16 Parpol nasional dan 4 Parpol dari Aceh, cek lengkap nya di link berikut . Setiap partai berlomba untuk memperebutkan masuk ambang batas parlemen / parliamentary threshold ke Senayan yaitu 3.5 % ( 2014 ) menjadi 4% di  PEMILU 2019 adalah target yang dibidik mungkin hampir setiap Partai baru. Aturan ini sesuai dengan Undang-Undang 7 Tahun 2017 Pasal 414 dan 415 tentang Pemilihan Umum. Berikut isi pasal tersebut.
Pasal 414
(1) Partai Politik Peserta Pemilu harus memenuhi ambang batas perolehan suara paling sedikit 4%(empat persen) dari jumlah suara sah secara nasional untuk diikutkan dalam penentuan perolehan kursi anggota DPR
(2)Seluruh Partai Politik Peserta Pemilu diikutkan dalam penentuan perolehan kursi anggota DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/Kota.

Pasal 415
(1) Partai Politik Peserta Pemilu yang tidak memenuhi ambang batas perolehan suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 414 ayat (l) tidak disertakan pada penghitungan perolehan kursi DPR di setiap daerah pemilihan.

Menurut saya ada 3 klasifikasi perolehan suara Parliamentary Threshold diantaranya.
a.       Lebih dari 10%
Menurut saya prediksi parpol yang akan meraup suara lebih dari 10% ada 2 yaitu :
1.       Gerindra
Gerindra adalah parpol yang sedang naik daun di Pilpres 2014 dan 2019. Tingkat kepercayaan yang sedang tinggi didukung dengan Pilkada DKI yang memenangkan Anies – Sandi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI dan Pilkada daerah lain. Masih mengusung Pak Prabowo sebagai Presiden. Diprediksi mendapat suara diatas 10%, suara yang tidak jauh beda diperoleh di Pemilu 2014 ( 11,81 % ).
2.       Golkar.
Partai lama yang diprediksi mendapat suara lebih darii 10% adalah Golkar. Partai ini masih diberi kepercayaan oleh masyarakat diatas umur 50an dan pedesaan. Era Presiden Soeharto masih menjadi ICON partai Golkar. Walaupun sekarang keluarga cendana mempunyai Partai Baru bergabung di Partai Berkarya. Partai ini masih dipercaya unuk mendapatkan suara rakyat dan akan masuk lagi ke parlemen. Suara di Pmilu 2014 ( 14,75 % ) sepertinya akan sedikit mengalami penurunan. Tapi tetap diatas 10 % menurut prediksi saya.
3.       PDIP
Partai ini akan tetap pada posisi tinggi dalam pemilu kali ini. Figur Pak Jokowi yang diusung sebagai Presiden akan menjadi magnet. Namun untuk parpol belum tentu dipilih masyarakat. Kenapa? Menurut saya tingkat kepercayaan masyarakat mulai menurun untuk partai ini. Terbukti CAGUB yang di usung di Pilkada Propinsi di Jawa hampir semua kalah kecuali Jawa Tengah, yang masih mempercayai figure Cagub yang diusung dari Partai ini. Melihat dari itu saja...Sepertinya partai ini akan mengalami tingkat penurunan kepercayaan di Pemilu 2019, jika dibandingkan Pemilu 2014 ( 18.95 % ). Tapi akan tetap melenggang ke Parlemen juga dengan mulus.

b.      Antara 7 – 9.9 %
Untuk range sebesar ini ada banyak partai masuk pada klasifikasi ini. Partai lama yang akan berada pada posisi ini. Menurut saya partai yang masuk > 7 – 9.9 % diataranya:
1.       PKB
Partai yang banyak NU nya... dipercayai akan menjadi parpol yang akan meraup suara tinggi. Untuk Pemilu kali ini mengandalkan KH Maaruf Amin sebagai Cawapre Pendamiping Pak Jokowi. Salah satu Partai berbasis Islam yang mempunyai suara para Nahdliyin yang tersebar di seluruh Indonesia. Akan tetap masuk parlemen dengan mudah. MMenurut saya angkanya tidak jauh dari PEMILU 2014 ( 9,04 % ).
2.       PKS
Salah satu partai berbasis Islam yang memiliki para militansi yang kuat. Partai yang minim para Koruptor walopun pernah mantan Ketua Umumnya terkena kasus korupsi  dan di bui. Tapi menurut saya Partai ini akan tetap meramaikan parlemen. DI Pemilu 2014 ( 6.79 % ), diprediksi tidak jauh beda angkanya.
3.       PAN
Partai bebrbasis Islam yang didukung oleh Muhammadiyah. Salah satu Partai lama sejak 1998, dipastikan akan meraup suara sekitar 7- 9 %. Suar yang diperoleh sepertinya tidak jauh beda dari PEMILU 2014 ( 7, 59 % ). Didukung figure selebriti dan calon Cawapres Pak Sandiaga S Uno. Menjadikan magnet besar untuk dipilih oleh masyarakat.
Sedangkan untuk pencapaian antara > 4 - 6.9 % diantaranya :
1.       PPP
Salah satu partai berbasis Islam terlama sejak era Orde Baru. Masih dimungkinkan masuk parlemen. Namun semenjak kasus korupsi OTT Pak Romahmurmuzi, akan mengalami penurunan kepercayaan terhadap masyarakat. Tapi setidaknya batas minimal 4% masih akan diraih oleh partai ini walupun diprediksi mepet untuk batas minimal.
2.       Demokrat
Partai yang dibentuk oleh Presiden SBY, masih menjadi partai yang akan masuk ke DPR. Figur baru anak pertama pendiri AHY. Sebagai peraup suara bagi parpol dan figure lain.
Di Pemilu 2014 ( 10,19 % ), akan mengalami penurunan di Pemilu 2019. Menurut saya hanya akan mendapat suara di range 5 – 7 %.
3.       Nasdem
Salah satu partai yang di gawangi oleh pak Surya Paloh. Akan menjadi parpol yang bisa melenggang di parlemen. Dukungan  Media Group sebagai sarana kampanye. DI Pemilu 2014 ( 6.72 % ), menurut prediksi saya sepertinya tidak jauh beda suara yang diperoleh ketika Pemilu 2019 dirange 4-6 %.

c.       Dibawah 4 %
Beberapa parpol yang tidak masuk diantaranya ada alah partai sisanya... Ketidak populeran dan figure parpol yang mungkin belum dikenal oleh masyarakat. Menjadikan parpol ini sulit bersaing dengan Parpol lama. Kecuali adalah parpol berbasis uang dan jaringan media yang mempunyai kesempatan untuk “mempromosikan” ke masyarakat.

Namun menurut saya ada partai baru yang berpotensi masuk ke parliamentary threshold ialah Partai Perindo. Melihat jor joran dalam berkampanye. Dilihat banyaknya spanduk dijalanan, iklan di TV karena MNC Group pemiliknya, program gerobak untuk pedagang kaki lima adalah Ketua Umum Perindo Bp Hari T. Memiliki potensi partai baru yang masuk ke DPR.
Sedangkan menurut saya Partai Hanura akan tidak masuk parlemen. Mengalami penurunan dari Pemilu 2014 (5,26 % ). Menurut apa yang saya lihat di jalan dari spanduk, kepercayaan masyarakat yang saya kenal. Jarang sekali mendengar partai ini disebut.
        Saya memprediksi hal tersebut tidak ada kepentingan apa2 dan tidak dibayar. Murni memprediksi saja. Prediksi Dilihat dari jumlah spanduk, iklan TV, bertanya kepada teman atau masyarakat yang saya ajak ngobrol dijalan/dikendaraan umum dan  social media.
        Saya pribadi mohon maaf, jika partai yang tidak kesebut dan partai yang kesebut semoga bisa mengemmban amanah masyarakt JIKA memang benar terpilih kembali.
Hasil dari parliamentary threshold silahkan ditunggu saja hasilnya dari KPU langsung dan resmi... Cek kebenaran prediksi saya...  J
Jangan lupa mencoblos di TPS Terdaftar 17 April 2019 sebelum jam 12.00. Selamat memilih.

Ref :


Komentar

Postingan populer dari blog ini

UTANG PIUTANG

Hutang piutang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah uang yang dipinjam dari orang lain dan yang dipinjamkan kepada orang lain. Sedangkan secara global,  hutang dalam islam  yaitu memberikan sejumlah uang atau barang yang menjadi hak milik si peminjam kepada sesorang yang meminjam dan akan dikembalikan oleh si peminjam pada waktu yang telah ditentukan dengan jumlah yang sama. Hutang Piutang sering terjadi di masyarakat kapanpun dan dimanapun. Dengan sodara, tetangga, teman sekolah, teman kuliah, teman main, teman kerja. Melihat kondisi tersebut saya sendiri pun pernah melakukan, melihat dan mendengar berbagai kasus hutang piutang. Menurut saya, Orang melakukan Hutang karena banyak factor, Faktor Berhutang diantaranya : 1.       Kebutuhan Kebutuhan hidup yang semakin banyak. Bertambahnya anak dan kebutuhan yang tidak diimbangi dengan pemasukan yang lebih besar. Terkadang memaksa orang berhutang baik ke bank maupun ke saudara, tetangga, dan rekan kerja. Dengan al

WFH ( WORKOUT FROM HOME ) Chapter 2

  Sekarang orang – orang sudah mengethaui kepanjangan dari WFH, dan masa WFH pun diperpanjang. Sampai Agustus 2020 ini bahkan ada yang proses WFH sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Bosen? Pasti ada yang sudah bosen dengan kondisi seperti ini. Namun ada orang yang g bosen, karena punya banyak aktifitas yang bisa dikerjakan di rumah. Memaknai WFH tidak hanya Work From Home saja. Tetapi mereka menggunakan dan memaknai dengan berbagai aktifitas. Untuk saya WFH, tidak spesifik pada singkatan yang sebenarnya yaitu Work From Home. Menurut saya dan saya sudah lakukan, WFH ada beberapa istilah lain, diantaranya : 1.        Workout From Home Beberapa orang yang sudah biasa dengan olahraga pasti tau kan istilah ini. Bagi yang belum tau atau familiar dengan istilah workout, mari sama – sama melakukan. Untuk workout itu istilah lain dari olahraga / latihan / training. Jika katanya dipisah work out, beda istilah. Untuk lebih memahami kamu bisa baca di link berikut https://www.kampun

BECIK KETITIK OLO KETORO

Salah satu peribahasa Jawa yang sangat popular. Arti kata per kata dari ungkapan ini adalah: becik (kebaikan), ketitik (ketahuan), ala (kejelekan), dan ketara (terlihat atau tampak). Jika digabungkan, maka setiap kebaikan akan ketahuan dan setiap keburukan pasti akan terlihat. Setiap manusaia pasti akan berbuat baik dan buruk. Segala bentuk itu pasti akan terlihat seiring proses berjalannya waktu dan orang – orang pun pasti akan mengetahuinya. Peribahasa Jawa ini jika di Indonesia kan hamper sama seperti, Orang menyimpan bangkai pasti akan tercium juga. Jika di liat kenyataan, jika kita dirumah, ada bangkai tikus di dalam eternity rumah. Ketika sudah lama, pastai baunya kecium oleh orang penghuni rumah.Di ibaratkan seperti itu. Dalam kehidupan nyata, baik di masyarakat, pekerjaan kita sering menemui orang suka berbohong, mencuri, melakukan tidakan KKN, penggelapan, terima suap/ meminta pungli, menjatuhkan seseorang dengan mulut manis dan skenarionya agar bisa mendapatkan posisi/